LAPORAN PRAKTIKUM
Jaringan Komputer
BAB 7
“ STATIC ROUTING”


Disusun Oleh :
Nama : Nissa Nur Majida
NIM : 20190910076
Kelas : SINFC – 03 – 2019







FAKULTAS ILMU KOMPUTER
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS KUNINGAN
2019


A. DASAR TEORI
   
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.

Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.

Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya.

Ciri-ciri routing statis adalah sebagai berikut :
·   Jalur spesifikasi ditentukan oleh admin jaringan
·   Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
·   biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil

Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu :
Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan
·    Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
·  Admin jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data yang ada pada jaringan
·   Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni :
-   Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan 0.0.0.0/0 untuk  semua jaringan
-   Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka 
-   Perf.Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan router melalui alamat IP
-   Distance (0-255) adalah jarak administator jaringan dari router

Keuntungan menggunakan Routing Static
·     Meringankan kinerja processor router
·     Tidak ada bandwidht yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
·      Routing Statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
·      Routing statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic
Kerugian menggunakan Routing Static
· Administator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
·   Hanya dapat digunakan untuk jaringan skala kecil
·  Administrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual

B. PEMBAHASAN

1.  Router Assembler
     Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja




 Karena pada praktikum kali ini kita akan menggunakan router yang masih kosong (belum ditambahkan interface). Untuk menambah atau mengurangi interface pada tiap alat yang ada di simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
· Matikan alat dengan mengklik tombol power off
·Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk koneksi ke jaringan LAN
·Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (FGE) ke slot 2 yang akan digunakan untuk koneksi/UPLink antar router
·Lakukan Hal yang sama di Router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai dengan desain seperti berikut :

2. Desain Jaringan
Untuk praktikum percobaan static routing, diagram jaringan yang dibuat sesuaikan dengan tampilan berikut ini :
3. Konfigurasi IP Address
Konfigurasi IP Address pada PC
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut :

NO
NODE
IP Address
Netmask
Gateway

1.
PCKuningan/Fa0
172.17.1.2
255.255.255.0
172.17.1.1
2.
PCCirebon/Fa0
10.20.30.2
255.255.255.0
10.20.30.1

 IP Addressing pada Router (dengan CLI)

Lakukan konfigurasi ip address pada router kuningan sesuai dengan informasi pada tabel berikut :


Router Kuningan
Interface
IP Address
Netmask
Fa0
172.17.1.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.1
255.255.255.252

Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router FastEthernet0/0

Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#

Perintah CLI untuk menembahkan IP Address di Router GigabitEthernet1/0

Router#
Router#configure terminal
Router(config)#interface GigabitEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#
Lakukan hal yang sama pada router cirebon sesuai dengan informasi pada tabel berikut :


Router Cirebon
Interface
IP Address
Netmask
Fa0/0
10.20.30.1
255.255.255.0
Gig1/0
192.168.1.2
255.255.255.252




4. Menambahkan static routing pada tiap router
Tampilkan informasi routing tabel pada tiap router dengan perintah :

Router#show ip route
maka seharusnya akan muncul informasi seperti tampilan berikut :

Pada routing tabel router kuningan hanya terdapat network kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon.
Begitu pula hasil informasi routing tabel pada router cirebon hanya terdapat network cirebon, net link dan belum ada network Kuningan.

Seharusnya komunikasi antar net kuningan dengan net cirebon belum bisa terjalin. Buktikan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan pada tiap PC

PCkuningan <=> PCcirebon                   hasil -> Fail
PCkuningan <=> Gateway Kuningan     hasil -> Success
PCkuningan <=> Gateway Cirebon        hasil -> Success
PCcirebon <=> Gateway Cirebon           hasil -> Success




Jika semua sudah terhubung, maka indikator dalam tiap jaringan akan berwarna hijau seperti gambar berikut :




Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC : Komunikasi antara network kuningan dan network cirebon belum bisa dilakukan, Meskipun komunikasi antara tiap PC/Network ke tiap gateway sudah bisa dilakukan.
Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka yang harus kita lakukan adalah menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum ada tabel routing yaitu :
Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing tabel router kuningan
Network Kuningan 172.17.1.0/24 tambahkan ke routing tabel router cirebon

Tambahkan alamat network cirebon ke routing tabel kuningan dengan perintah :
KUNINGAN>ena
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip route 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route

Informasi routing tabel di router kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut ini :




Tambahkan alamat network kuningan ke routing tabel cirebon dengan perintah :
CIREBON>ena
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#ip route 172.17.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1
CIREBON(config)#exit
CIREBON#show ip route

Informasi routing tabel di router cirebon akan sesuai dengan tampilan berikut ini :

Jika semua alamat network sudah ada di routing tabel, seharusnya komunikasi antara network kuningan dengan network cirebon sudah bisa dilakukan. Buktikan dengan menggunakan tool ping pada PC kuningan dengan tujuan packet ICMP ke PCcirebon
PCkuningan <=> PCcirebon          hasil -> Success
PCcirebon <=> PCkuningan          hasil -> Success

C. TUGAS
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama Majalengka
Matikan terlebih dahulu tiap router, kemudian untuk router kuningan dan cirebon tambahkan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router. untuk majalengka tambahkan 1 buah interface fastethernet0/0 dan 2 interface gigabitethernet (FGE) ke slot router kemudian sambungkan tiap port dengan kabel masing-masing sesuai jalurnya lalu nyalakan routernya.

2. Tambahkan informasi routing dengan static routing pada tiap router
Kita lakukan setting router untuk setiap network agar nantinya bisa dapat saling berkomunikasi dengan menggunakan CLI

3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC/Jaringan
PC Kuningan => PC Cirebon (Success)
PC Kunngan => PC Majalengka (Success)
PC Kuningan => Gateway Cirebon (Success)
PC Kuningan => Gateway Majalengka (Success)






D. KESIMPULAN
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.

Penggunaan  routing  statik  dalam  sebuah  jaringan  yang  kecil  tentu  bukanlah suatu masalah,  hanya  beberapa  entri  yang  perlu  diisikan  pada  forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang  jumlahnya  tidak sedikit dalam  jaringan yang besar.

Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multi-access network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route.

 Keuntungan menggunakan Routing Static
·         Meringankan kinerja processor router
·         Tidak ada bandwidht yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
·         Routing Statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
·         Routing statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffic
Kerugian menggunakan Routing Static

·         Administator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
·         Hanya dapat digunakan untuk jaringan skala kecil
·        Administrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual










DAFTAR PUSTAKA
https://farhannugraha98.blogspot.com/2018/01/praktikum-jaringan-komputer-modul
7.html
Modul Jaringan Komputer Fakultas Ilmu Komputer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Jaringan Komputer Bab II

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER